Andy Yentriyani: Perempuan Pembela HAM & Safe Space di Era Gen-Z

From Munir to Andy Yentriyani
Belakangan nama Almarhum Munir kembali ramai terdengar. Pria asal Malang tersebut memang salah satu aktivis hak asasi manusia (HAM) di Indonesia tahun 1990-an hingga 2000-an awal. Namun, selain Muniir, ada sosok lain yang nggak kalah penting: Andy Yentriyani. Ia merupakan Ketua Komnas Perempuan dari tahun 2020 sampai dengan sekarang. Namanya memang jarang dibahas, tapi ternyata kinerja beliau sangat relevan dengan situasi dan kondisi gen-z sekarang, yuk kita kupas bareng-bareng.
Siapa Andy Yentriyani?
Andy Yentriyani adalah Ketua Komnas Perempuan yang aktif mendorong terciptanya safe space bagi semua orang. Dalam banyak kesempatan, ia mengingatkan pentingnya menjaga kebebasan berekspresi, terutama di media sosial.
“Media sosial harus menjadi ruang aman, bukan ruang yang penuh kekerasan berbasis gender.” – Andy Yentriyani, Komnas Perempuan Report 2023
Terdengar sederhana tapi punya makna yang kuat: baik bagi Boomer, Milenial dan Gen-Z agar lebih bijak dalam menggunakan ruang digital agar tidak memunculkan ketakutan atau diskriminasi.
Apa Relevansinya dengan Gen-Z?
Bagi Gen-Z yang tumbuh di era medsos atau serba online, isu ini terasa dekat. Andy menekankan bahwa ekspresi diri—baik lewat kata-kata maupun visual—merupakan hak semua orang. Hal ini nyambung dengan kebiasaan Gen-Z yang sering menjadikan media sosial sebagai tempat mengekspresikan diri, baik lewat konten kreatif, gaya berpakaian, hingga pilihan makeup.
“Kebebasan berekspresi adalah bagian dari demokrasi yang sehat. Semua orang berhak merasa aman saat menunjukkan dirinya.” – Andy Yentriyani, Seminar HAM Digital 2022
Dari HAM ke Beauty Empowerment
Di dunia kecantikan, nilai yang dibawa Andy bisa dimaknai sebagai beauty empowerment. Makeup dan skincare bukan hanya soal penampilan, tapi juga cara seseorang merayakan dirinya sendiri. Sama seperti perjuangan Andy yang mendorong setiap orang untuk punya ruang aman, beauty enthusiast juga berhak mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi.
Merawat diri adalah bentuk self-love. Memakai lipstik berwarna bold, skincare rutin sebelum tidur, atau bereksperimen dengan gaya makeup tertentu adalah pilihan personal—dan semua pilihan itu valid.
Self-Love dan Hak Berekspresi
Meski jarang dikenal Gen-Z, perjuangan Andy Yentriyani memberikan pelajaran penting: bahwa kebebasan berekspresi adalah hak semua orang. Baik di media sosial ataupun di dunia nyata, kamu berhak merasa aman, nyaman, dan percaya diri.
Jadi, saat kamu mencoba produk beauty favoritmu, ingatlah bahwa itu bukan sekadar rutinitas. Itu adalah cara sederhana kamu untuk mencintai dirimu sendiri dan menunjukkan pada dunia bahwa kamu berhak mengekspresikan diri dengan versi terbaikmu.







